Bahaya gadget bagi anak
Gadget (handphone, smartphone, dan tablet PC) di Tanah Air berkembang pesat dan mencengangkan. Seakan masyarakat tidak bisa lepas dari tekonologi seperti gadget. Memang, gadget memiliki manfaat yang begitu banyak sehingga memudahkan bagi penggunanya terutama dalam hal komunikasi. Namun, di tengah banyaknya manfaat, masyarakat menjadi lupa bahwa gadget memiliki dampak negatif yang sangat mencengangkan pula.
Kekhawatiran akan dampak negatif gadget semakin menggumpal ketika realitas menyebutkan bahwa pengguna gadget sudah merambah dalam ranah anak-anak. Tentu, kondisi yang demikian ini harus disadari oleh segenap orang tua, jika tidak menginginkan sang buah hati terkena bahaya gadget itu sendiri.
Ketergantungan akan gadget ternyata tidak melulu milik orang dewasa. Anak-anak kecil sampai usia remaja justru sudah kecanduan. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2015 di Inggris, menghasilkan fakta bahwa sekitar 47% dari orang tua mengatakan bahwa, anak mereka kebanyakan menghabiskan waktu seharian di depan layar gadget
Perlu diketahui bahwa, menurut riset yang dilakukan di berbagai belahan dunia menyebutkan, radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan handphone dan sejenisnya telah menyebabkan dampat serius bagi kesehatan, sosial, dan akademik, terutama pada anak-anak.
Tanda-tanda Kecanduan
Terlebih, ancaman terbesar yang terkena dampak negatif gadget adalah anak-anak yang memiliki perilaku atau tanda-tanda kecanduan gadget. Tanda-tanda tersebut diantaranya adalah; pertama, menangis ketika gadget diambil. Inilah tanda-tanda anak yang sudah nyata kecanduan gadget. Seolah-olah si anak tidak peduli kalau misalkan dunia ini akan runtuh, yang penting ia bisa bermain game, berselancar di internet, dan lain sebagainya.
Kedua, tidak merespons. Tanda-tanda lain yang bisa dibaca bahwa anak itu sedang kecanduan gadget adalah ketika dipanggil namanya, sekalipun yang memanggil orang tuanya, tidak merespons. Ia lebih asyik dengan temannya, yang tidak lain dan tiada bukan adalah gadget.
Ketiga, prestasi sekolah menurun. Bagi orang tua, mengikuti perkembangan prestasi anak adalah sebuah keniscayaan. Penulis yakin, untuk mengatakan bahwa anak tertentu sedang memiliki ketergantungan akan gadget tinggi, selain tanda-tanda diatas, prestasi di sekolah bisa dijadikan tolok ukur. Jika prestasinya menurun, maka anak tersebut benar-benar sudah dalam taraf kecanduan gadget. Sebab, secara langsung anak tersebut adiksi (ketagihan) pada gadget. Fokus pikirannya permaian atau game. Sementara pelajaran selain tidak masuk dalam pikiran, juga menyebabkan ia tidak tertarik sama pelajaran itu sendiri.
Bahaya
Setidaknya terdapat beberapa dampak negatif yang timbul akibat penggunaan gadget berlebihan dan kurang tepat. Pertama, kerusakan otak. Radiasi yang dipancarkan oleh smartphone dan sejenisnya, bila diarahkan pada satu sasaran tertentu secara terus-menurus dan diulang-ulang, setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyimpulkan, gadget dapat membuat otak panas. Penggunaan gadget yang ditempelkan di telinga atau bagian badan tertentu berkorelasi atau berimplikasi terhadap otak. Semakin lama menggunakan handphone, semakin panas juga otak orang yang bersangkutan.
Bagi orang tua yang masih melakukan kebiasaan menaruh gadget di dekat anak ketika tidur, harus diwaspadai dan mulai ditinggalkan. Pasalnya, dalam jangka panjang, otak anak rusak menjadi sesuatu hal yang mungkin terjadi akibat radiasi.
Kedua, kerusakan mata. Kemungkinan ini sangat tinggi, apalagi ketika jarak antara mata dan layar gadget sangat dekat. Ketiga, kehabisan waktu berkualitas. Permainan dan dunia maya membuat seseorang asyik. Bahkan, kegiatan berkualitas bisa jadi dikorbankan demi berlama-lama asyik dengan game. Nah, oleh sebagian ortu, memfasilitasi gadget kepada anak dijadikan salah satu cara supaya diam dan tidak menangis. Tentu kondisi seperti ini jika dibiarkan terus menerus, sang buah hati akan kehilangan waktu berkualitas. Hemat kata, waktu belajar menjadi tereduksi.
Keempat, sikap sosial. Lagi, dampak negatif dunia maya adalah kepekaan sosial rendah. Bagaimana tidak. Ruang dan waktu berinteraksi di alam nyata menjadi sedikit sekali. Tak jarang pula anak yang lebih asyik dengan gadget menjadi berperilaku antisosial, suka menyendiri, diam, dan tertawa sendiri. Kelima, menurunkan prestasi. Poin terakhir ini kiranya sangat jelas, sebab ini berbanding lurus dengan efek kecanduan atau ketergantungan anak terhadap gadget itu sendiri, yakni prestasi menurun.
Solusi
Jujur diakui bahwa gadget memiliki banyak manfaat bagi semua orang tanpa terkecuali anak-anak. Meskipun demikian, idealnya, anak-anak dijauhkan dari gadget mengingat orang tua tidak bisa sepenuhnya mengontrol penggunaan gadget oleh anak. Bagi anak yang sudah memiliki tingkat ketergantungan terhadap gadget tingkat tinggi, maka ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pertama, batasi dan kurangi waktu bermain gadget. Prinsip pelan tapi pasti menemukan relevansinya dalam konteks ini. Pertama-tama, batasi dan kurangi waktu bermain gadget. Perlawanan anak ketika ortu melakukan langkah ini pasti terjadi, bahkan bisa berujung si anak menangis. Meskipun demikian, harus tetap dilakukan. Ketegaan harus tetap diterapkan guna kemaslahatan yang lebih besar.
Kedua, ajak bermain. Jika waktu anak bermain gadget sudah dibatasi dan dikurangi, langkah selanjutnya adalah ortu dituntut kreatif, yakni mengalihkan kebiasaan sang buah hati bermain di depan layar kaca dengan membuat permainan yang disukai anak. Ajak bernyanyi dan main peta umpet, misalnya. Pokoknya, buat anak senang dan nyaman bermain bersama teman-temannya. Jangan lupa pada momen seperti ini anak diasupi dengan permainan edukasi. Menghafal surat-surat pendek, misalnya.
Terakhir, jauhkan gadget dari jangkauan anak. Selain menjauhkan anak dari gadget ketika tidur, segala aktivitas, baik orang tua, anak, dan orang disekitar harus seteril dari gadget. Hal ini supaya sang anak, yang semula sudah enjoy dengan bermain bersama ortu atau teman sebaya, lupa akan gadget itu sendiri.
Mengingat banyaknya efek negatif atau bahaya gadget bagi anak-anak, sudah menjadi keharusan bagi orang tua untuk memproteksi anaknya terhadap ancaman bahaya tersebut. Sebagai orang tua yang baik dan peduli terhadap generasi unggul, menjauhkan bahaya gadget dari anak adalah sebuah kewajiban. Bukan begitu?
Komentar
Posting Komentar